SIAPA sangka seorang penghina
Islam menunaikan ibadah haji? Begitulah faktanya yang dialami Arnoud Van Doorn.
Awal 2008 lalu, Van Doorn
pernah membuat gempar dunia. Kala itu ia bersama Geert Wilders, membuat film
berjudul Fitna yang menghina umat Islam dan Alquran.
Namun, sekitar lima tahun
kemudian situasi berbalik 180 derajat. Tepatnya 27 Februari 2013, Van Doorn
sekali lagi mengejutkan dunia. Melalui Twitter, mantan politisi Partai
Kebebasan Belanda itu mengumumkan dirinya masuk Islam dan kemudian naik haji.
Dan, musim haji tahun ini, ia
berangkat ke Tanah Suci untuk menunaikan rukun Islam kelima. "Saya
menemukan diri saya di antara hati-hati yang yakin. Saya berharap air mata
penyesalan saya mengeluarkan semua dosa-dosa setelah pertaubatan saya,"
kata Van Doorn, seperti dilansir Tribunnews dari Saudi Gazette, Sabtu
(19/10/2013).
Van Doorn berjanji, sebagai
tanda penebusan, ia akan memproduksi film baru yang menunjukkan esensi sejati
Islam dan kepribadian yang benar tentang Nabi Muhammad SAW. Van Doorn pun
menegaskan, film Fitna benar-benar salah, karena sarat informasi yang
menyesatkan.
Sejak kedatangannya di Tanah
Suci, Van Doorn mengaku telah menjalani hari terbaik dalam hidupnya. Ia pun
berharap bisa menghabiskan lebih banyak waktu di Madinah.
"Saya merasa malu
berdiri di depan makam Nabi. Saya pikir kesalahan besar yang telah saya buat
dengan memproduksi film tercela itu. Saya berharap bahwa Allah akan mengampuni
saya dan menerima taubat saya," ujar Van Doorn seraya menitikkan air mata.
Sang produser film Fitna ini
mengakui, sejak kedatangannya di Mekkah, ia tak mampu membendung air matanya.
Ia merasakan bahwa haji adalah momen paling indah dalam hidupnya.
Kepada suratkabar Saudi Ukaz,
mantan wakil Ketua Partai Kebebasan (PVV) Belanda itu mengaku bahwa dalam
Islam, ia mendapatkan apa yang selama ini dicarinya.
Ibadah haji pun
dimanfaatkannya untuk memohon ampun atas kesalahannya selama ini. Sejak filmnya
memantik heboh di dunia, dan kebijakan partainya yang selalu memusuhi Islam,
sejak itu pula hatinya terusik.
Rasa penasaran Van Doorn
terhadap Islam makin tak terbendung. Ia mulai mempelajari apa itu Islam yang
sebenarnya. "Saya benar-benar mulai memperdalam pengetahuan saya tentang
Islam karena penasaran," kenangnya kala hidayah Islam menghampirinya.
Rasa penasaran itu membuat
Van Doorn mencari terjemah Alquran, hadits, dan buku-buku referensi Islam. Hari
demi hari ia lalui dengan membaca dan mengkaji buku-buku itu satu per satu,
tanpa meninggalkan aktifitasnya yang lain.
Selama ini Van Doorn hanya
tahu Islam dari perkataan orang-orang yang membencinya. Orang-orang yang dekat
dengan Van Doorn sebenarnya tahu, bahwa Van Doorn membaca referensi Islam, tapi
agaknya mereka tak sampai berpikir bahwa itu akan menjadi jalan hidayah bagi
Van Doorn.
Damai Nan Indah
Lazim dalam dunia mereka,
mengkaji pemikiran atau paham tanpa harus mempercayai dan mengikutinya. Bahkan,
tak sedikit orang yang mempelajari Islam untuk kemudian menyerangnya.
Van Doorn menghabiskan waktu
hampir setahun untuk mengkaji Alquran, sunnah dan sejumlah referensi Islam. Ia
juga menyempatkan berdialog dengan penganut Islam untuk mengetahui lebih dalam
tentang agama yang menarik hatinya itu.
"Orang-orang di sekitar
saya tahu bahwa saya telah aktif meneliti Alquran, sunnah dan tulisan-tulisan
lain selama hampir setahun ini. Selain itu, saya juga telah banyak melakukan
percakapan dengan muslimin tentang agama," tutur Van Doorn dilansir
televisi Al-Jazirah Inggris.
Semakin lama mempelajari
Islam, Van Doorn makin tertarik. Ia mulai merasakan Islam sebagai sesuatu yang
spesial. Meskipun sebelumnya ia juga memiliki pondasi agama lain yang dipeluk
sejak kecil.
Apa yang selama ini ada di
benaknya, bahwa Islam itu fanatik, menindas wanita, tak toleran, membabi-buta
memusuhi Barat, perlahan sirna. Van Doorn menemukan Islam sebagai sesuatu yang
sama sekali berbeda dari apa yang pernah ia sangka.
Van Doorn juga menemukan,
Islam sebagai agama yang cinta damai. Tidak seperti tuduhan Barat yang selama
ini mencitrakan Islam sebagai teroris.
"99 persen kaum muslimin
adalah pekerja keras dan pecinta damai. Jika lebih banyak orang mempelajari
Islam yang benar, makin banyak orang yang akan melihat keindahan itu,"
tegas Van Doorn.
Jalan hidayah bagi Van Doorn
kian terbuka lebar ketika bertemu muslimin, Aboe Khoulani yang notabene
rekannya yang menjabat di Dewan Kota Den Haag. Selain menjelaskan Islam lebih
mendalam, menghubungkan Van Doorn dengan Masjid As-Soennah.
Kini, sebagai penebus atas
kesalahannya membuat film Fitna, Van Doorn berjanji membuat karya besar untuk
melayani Islam.
"Saya berdoa semoga air
mata saya ini mampu menghapus segala dosa yang telah saya lakukan di masa lalu,
dan saya akan bekerja untuk menghasilkan karya besar guna melayani Islam dan
kaum muslimin setelah kembali dari ibadah haji ini," tandas Van Doorn
dengan wajah berseri. (tribunnews).